Header Ads

Satu Gamechanger yang Kami Yakini!

Konon katanya pada pemilihan umum untuk periode yang akan datang akan dilaksanakan dengan sangat brutal. Brutal yang dimaksud di sini adalah alat daripada Pemilihan Umum, yang digunakan oleh para politisi untuk mendulang suara dari masyarakat akan dominan pada transaksi money politics semata. Analisis ini tidak dikeluarkan dengan spontan, banyak para pelaksana politik dan pengamat yang menduga-duga Pemilu depan berbasis pada praktek pelaksanaan Pemilu di 2024 kemarin.

Kita ketahui bersama, bahwa praktek money politics di Pemilu 2024 sangat masif. Tuntutan untuk menggunakan praktek seperti ini menjadi salah satu jalan pintas untuk mendapatkan kekuasaan. Kurangnya pendidikan politik yang terjadi di masyarakat menghasilkan suatu produk politik yang cenderung instan dan pragmatis. Masyarakat cenderung ingin menikmati hasil dari pilihan politiknya dengan relatif cepat, sehingga bilamana ada seorang caleg yang memberinya uang menjelang pemilhan akan dengan senang hati diterima, bahkan yang lebih parah cenderung mencari-cari mana caleg yang membagi uang yang paling banyak.


Sudah menjadi rahasia umum di Indonesia untuk menduduki jabatan publik memerlukan biaya politik yang tidak kecil. Kondisi ini amat sangat memperparah kualitas demokrasi, karena preferensi masyarakat untuk memilih wakil rakyat yang didasarkan kepada uang, semata-mata bukanlah suatu hal yang mempunyai korelasi dengan kerja-kerja politik. Malahan, orientasi daripada politisi dalam melaksanakan tanggung jawab jabatan bisa bergeser karena hal ini.

Politik yang instan dan pragmatis bisa dinegasikan dengan suatu ikhtiar kaderisasi partai yang maksimal. Partai politik sebagai kawah candradimuka memiliki posisi yang strategis untuk menentukan apakah kadernya menjadi bagian daripada insan politik yang berkarakter kuat atau tidak, sehingga dalam keberjalanan perpolitikan tidak cenderung mengambil jalan pintas yang merugikan masyarakat dengan kepuasan semu. Praktek politik pesugihan dan pragmatis adalah penyakit yang menghambatnya sedang satu-satunya obat yang paling mujarab untuk melawannya adalah kaderisasi partai itu sendiri. Output daripada kaderisasi parpol akan menghasilkan insan politik yang berideologi kuat dan berorientasi dalam pembangunan perpolitikan di tanah air.

Untuk itulah kami dengan antusias menyambut program kaderisasi dari PKB yang beberapa bulan terakhir, melaluui Lembaga Kaderisasi Nasional DPP PKB sudah melakukan masifikasi penggodokan kaderisasi. Dimulai dengan menyambungkan sanad berziarah ke makam 130 waliyullah dan syuhada bangsa, pembentukan Lembaga Kaderisasi Provinsi dan Lembaga Kaderisasi Kabupaten serta melaksanakan beberapa sekolah kaderisasi secara nasional. Hal ini kami rasa menjadi oase di tengah gersangnya perpolitikan di tanah air.

Dengan adanya kaderisasi partai ini, bukan tidak mungkin untuk menggempur praktek pelaksanaan politik instan di Pemilu yang akan datang. Pada periode ini sudah menjadi pembuktian bahwa lima anggota Fraksi PKB Kabupaten Karanganyar memasuki lini-lini strategis perpolitikan di Kabupaten Karanganyar. Adanya efisiensi anggaran bukan menjadi dinding pembatas untuk tetap mengabdikan diri kepada masyarakat. Kerja-kerja politik kepartaian juga tidak ditinggalkan, baik melalui struktur partai maupun badan otonom partai. Hal ini kami yakini, sebab Mabadi’ Khaira Ummah yang menjadi standar pembangunan SDM di Indonesia harus dicapai dengan cara yang baik juga.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.