MU dan PKB
Ada satu hal yang akhir ini saya sadari setelah melakukan ritual otak-atik-mathuk. Meski tidak sepenuhnya sama, kedua hal ini menjadi penanda sejarah bagi kehidupan pribadi saya. Adalah Manchester United dan PKB, dua hal yang sama sekali berbeda akan tetapi sedang mengalami nasib yang cenderung sama.
Sewaktu rapat bersama antara Pengurus DPC, Anggota Fraksi dan Ketua DPAC, saya memberi masukan sebagai penguat terhadap peristiwa politik yang terjadi belakangan ini. Para stakeholder PKB Karanganyar agak kurang bersemangat menanggapi tragedi pemotongan anggaran oleh Bupati. Tidak hanya itu, adanya efisiensi anggaran dan juga iuran saksi dirasa memberatkan bagi anggota fraksi.
Setelah semua selesai menyampaikan pendapatnya dan sebelum rapat ditutup saya menyampaikan argumen pamungkas yang kurang lebih isinya adalah perasaan sedih karena dua hal yang baru saya geluti belum mendapat prestasi yang amat membanggakan, yaitu MU dan PKB.
Akan tetapi, justru dengan kita berkenalan dengan luka dan rasa sakit, menerimanya secara perlahan, di situlah kita akan mengetahui diagnosanya secara komplit. Gejala apa yang akan kita rasakan, dengan obat apa bisa kita sembuhkan bahkan dengan efek samping apa juga. Hal itulah yang harus dijadikan sebagai patokan utama ke depannya.
Sudah seharusnya manajemen MU berbenah, kepemilikan Glazer terhadap klub sudah rampung dibenahi, tinggal praktek permainan di lapangan. Rasa cinta terhadap klub harus selalu dipupuk agar pemain selalu allout dan haus kemenangan terhadap pertandingan di semua kompetisi. Senada dengan MU, PKB pun juga harus memperkuat sistem kaderisasi yang ada di level bawah. Kinerja bagus dalam setiap kegiatan kemasyarakatan dan kedewanan harus senantiasa ditunaikan.
MU dan PKB adalah milik semua individu yang terlibat di dalamnya, entah yang hanya sekedar menonton dan memberikah suara maupun jajaran manajemen atau pengurus aktif partai. Tidak hanya itu, banyak kesempatan pengabdian yang ada dimasyarakat yang bisa dilakukan tanpa berbicara mengenai anggaran pokok pikiran. Pengetahuan terhadap dinamisasi yang terjadi di partai atau klub lawan lain juga harus dikuasai, karena hal ini juga menjadi faktor tambahan dalam merencanakan strategi permainan.
Dari kesemuanya, mengharuskan kita untuk fokus dan intens dalam setiap detil permainan yang dihadapi. Memang capek dan tidak cukup hanya melibatkan anggota fraksi saja, toh MU juga sering menerjunkan pemain lapis kedua di Liga Inggris.
Semoga dengan ikhtiar ini, kita mencapai derajat yang lebih baik. Menggapai semua kemenangan pertandingan di musim depan. Glory glory PKB, mari kita bangkit tegar maju tak gentar membela yang benar!
Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/T152AA5KUsvv9hfV8
Post a Comment